SMA Negeri 1
Pejagoan menyelenggarakan In House Training Pendampingan Pemanfaatan PMM dan Kebijakan Penilaian serta Pemilihan
Mapel SMA untuk Tahun Ajaran 2022/2023. Kegiatan tersebut berlangsung selama
dua hari, yakni 21 dan 22 Desember 2022.
Penerapan
Kurikulum Merdeka yang tahun ini diterapkan di SMA N 1 Pejagoan, menuntut guru
untuk memahami konsep merdeka belajar dan merdeka mengajar. Sehingga dirasa
sangat perlu adanya pendampingan Pemanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM)
bagi Bapak/Ibu guru. Platform Merdeka Mengajar merupakan tempat para
guru untuk saling belajar dan berbagi praktik baik dan saling menginspirasi,
guru juga dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan kemampuannya. Dihadapan peserta IHT yang diikuti oleh
seluruh guru SMA N 1 Pejagoan, Elin Marlina, S.Pd., selaku narasumber
menjelaskan secara efektif bagaimana
guru dapat memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar untuk selanjutnya
dapat berbagi praktik baik dengan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi dan
Refleksi).
Kegiatan IHT
tersebut selanjutnya juga dikuatkan dengan pendampingan pembuatan aksi nyata.
Peserta IHT diberi pelatihan tentang cara membuat aksi nyata dengan aplikasi
canva, dalam hal ini M. Topix Hidayat, S.Tr.Kom., selaku narasumber. Selain
pemanfaatan aplikasi canva untuk pembuatan video aksi nyata, peserta
juga mendapatkan pendampingan pembuatan video dengan aplikasi capcut
yang dipandu oleh Agung Kurniawan, S.TP. Perlu diketahui bahwa aksi nyata yang diunggah
di PMM berupa video sehingga dirasa sangat perlu pendampingan khusus bagi guru
untuk berlatih membuat video praktik baik.
Kegiatan IHT di
hari kedua dengan narasumber Khaerul
Anwar, S.Pd., pengawas SMA cabang wilayah IX. Dalam pemaparannya, beliau
menyampaikan bahwa jenis penilaian pada kurikulum merdeka terbagi menjadi dua
jenis yakni penilaian formatif dan penilaian sumatif. Untuk penilaian formatif
sendiri terbagi menjadi dua, penilaian
formatif awal dan penilaian formatif proses. Penilaian
formatif awal dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik untuk
mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan
pembelajaran yang direncanakan sedangkan penilaian proses dilakukan
selama proses pembelajaran untuk
mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan balik yang
cepat.
Penilaian sumatif,
yaitu penilaian yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan
pembelajaran. Penilaian ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat
juga dilakukan sekaligus untuk dua atau
lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan pendidik.
Lebih lanjut
dalam pemaparannya khaerul Anwar, S.Pd. menjelaskan ada beberapa langkah
pemilihan mata pelajaran yang dapat diambil oleh siswa di kelas XI, antara lain
adalah tahap pertama sekolah terlebih
dahulu menyusun mekanisme cara pemilihan mapel oleh siswa. Langkah selanjutnya,
mengadakan sosialisasi kepada orang tua
dan siswa. Sosialisasi dilakukan untuk membangun pemahaman orang tua dan siswa
atas pentingnya mengenali bakat, minat dan kemampuan yang dapat mendukung
rencana karier setalah SMA. Setelah itu,
sekolah dapat melakukan survey awal untuk mengetahui bakat dan minat siswa. Tahap
selanjutnya, siswa mendapatkan pendampingan dalam memilih mata pelajaran
pilihan. Pendampingan dilakukan dengan tujuan untuk lebih memantapkan siswa
dalam memilih mata pelajaran pilihan.
Kepala SMA
Negeri 1 Pejagoan, Erna Umu Nurlaela, S.Pd., M.Eng., dalam sambutannya menyampaikan bahwa seluruh komponen sekolah diharapkan dapat
memanfaatkan PMM secara optimal. Beliau juga berharap melalui IHT ini, dapat
memfasilitasi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya sehingga peserta
didik dapat berkembang potensinya dan tercapai cita-citanya.